Islamedia.co - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menegaskan pihaknya akan
meminta Organisasi Angkutan Darat untuk menurunkan tarif angkutan di
daerah itu menyusul turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Nanti saya telepon Ketua Organda Sumut, agar dapat mengkoordinasikan
dan meminta anggotanya menurunkan tarif angkutan seiring turunnya harga
BBM," katanya di Medan.
Dia mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan soal belum adanya
manfaat penurunan BBM di Sumut karena tarif angkutan dan harga barang
tidak turun.
Gubernur menolak menyebutkan langkah apa lagi yang akan dilakukannya
untuk membuat penurunan harga BBM itu bermanfaat atau dirasakan
positifnya bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan, yang dihubungi
terpisah mengakui belum ada perubahan tarif angkutan di Sumut meski
harga BBM sudah turun.
"Memang belum ada perubahan. Masih tarif yang lama saat ditetapkan pascakenaikan BBM," ujarnya.
Dia menegaskan, perubahan tarif angkutan menunggu kebijakan Pemerintah Pusat.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sumut, Rouly Tambunan, juga mengakui belum banyaknya perubahan harga
berbagai barang kebutuhan pascapenurunan harga BBM.
"Belum terlihat dampak penurunan harga BBM pada barang akibat banyak faktor," katanya.
Selain tarif angkutan masih belum berubah, dagangan pedagang juga dibeli saat harga BBM naik.
"Jadi tidak serta merta harga barang bisa berubah. Tetapi Disperindag
terus memantau harga di pasar dengan target agar harga turun," katanya.
Seperti diketahui, harga premium sudah turun menjadi Rp 7.600 per
liter dari semula Rp 8.500. Sedangkan harga solar tinggal Rp 7.250 per
liter dari harga semula Rp 7.500. (sumutprov/islamedia/js)