Islam edia -Disaat menjelang pemilu seperti ini pikiranku seakan melayang pada masa-masa lalu pemilu tahun 1999 ketika Partai Keadilan ...
Islamedia -Disaat menjelang pemilu seperti ini pikiranku seakan
melayang pada masa-masa lalu pemilu tahun 1999 ketika Partai Keadilan menjadi
salah satu kontestannya, bagaimana bentuk dukungan yang diberikan oleh Ayahku
dan Ibuku untuk dakwah ini. Sejak aku bersama tarbiyah ini dan berinteraksi
dengannya sejak tahun 1988, terasa sekali bahwa dukungan kedua orang tuaku
begitu besar dalam perjuangan ini.
Alhamdulillah...aku terlahir dalam lingkungan keluarga yang
sangat kental dengan dunia pesantren, ayahku sendiri seorang lulusan pesantren,
demikian juga ibuku. Sejak kecil sudah terbiasa dengan kehidupan yang sangat
ketat dalam hal agama, terutama ayahku.
Alhamdulillah terjunnya aku dalam dunia tarbiyah ini tidak
menjadi halangan bagiku karena dukungan mereka yang sangat luar biasa.ayahku
sangat senang dengan aktifitasku, bahkan ditahun 1999 beliau dengan bangganya
menempel stiker Partai Keadilan dikenderaan yang beliau miliki.
Kira-kira tahun 1999 aku pernah kehilangan motor dari tangan
seorang ikhwah, namun ayahku sedikitpun tidak menunjukkan kekecewaannya bahkan
beliau menawarkan untuk membelikan yang baru, katanya sayang aku kemana-mana
tidak punya kendaraan, karena kegiatan-kegiatan yang aku lakukan sangat baik,
namun saat itu aku merasa biarlah aku
tidak memiliki kendaraan dulu sebagai instropeksi agar lebih berhati-hati lagi.
Ayahku memang bukan aktifis dakwah namun yang kutahu beliau
adalah seorang yang sangat pemberani dan pembela orang-orang miskin dan lemah
di kampungku, orangnya berhati sangat lembut dan sangat suka bersedekah. Suatu
hari ketika konflik berkepanjangan terjadi didaerahku, beliau selalu tampil
sebagai pemberani menghadapi orang-orang yang suka melakukan kerusuhan. Aku
merasakan kehanifan yang dimiliki inilah menjadi modal mendukung dakwah ini. Bahkan
dukungannya untukku tidak pernah berhenti termasuk mendukung siapapun pasangan
hidupku asal sefikrah denganku, beberapa kali lamaran tidak diterimanya karena
beliau tidak mau nanti orang tersebut berseberangan denganku, Ayahku sangat
menghargai apapun dariku termasuk pemikiran-pemikiranku, aku sangat dipercayai
olehnya.
Ketika suami ingin melanjutkan studynya keluar negeri dengan
segenap kemampuannya dia membantu kami, bahkan menantunya juga disiapkan biaya
keberangkatan. Kisah yang kualami lebih kurang 10 tahun yang lalu ini sangat
membekas dalam benakkku, ayahku seorang yang sangat setia dan bertanggungjawab,
dia melepaskan suamiku disaat keberangkatannya,berkata: berangkatlah nak,”
jangan pikirkan istri dan anakmu, biar ayah yang menanggung ini semua”. Subhanallah...!
Saat itu aku sangat aktif mempersiapkan pemilu 2004, sejak tahun 2002 tentunya
kita sudah padat kegiatan, inilah saat yang begitu banyak lagi dukungan ayahku
untuk dakwah ini, daerahku termasuk tidak aman untuk pemilu ditahun 2004
tersebut, namun karena dukungan dan keberanian ayahku sehingga aku menjadi
caleg ditahun 2003, pernah mendapat ancaman untuk ditembak kalau tetap maju
sebagai caleg ditahun 2004, apa kata ayahku, “hadapilah aku, jangan pernah
kalian mengganggu anakku”.
Demikianlah pembelaannya kepadaku mengahadapi orang-orang
yang tidak bertangg ungjawab tersebut. Dihari –hari kampanye yang penuh dengan
intimidasi dan ancaman tersebut ayahku tidah pernah berdiam diri, beliau selalu
tampil didepan mendampingiku kemanapun aku pergi, beliau mengatakan: bukankah
suamimu sedang tidak ada sehingga kamu harus ayah dampingi kemanapun. Pernah
suatu hari ketika sedang kampanye dan aku adalah penanggungjawab mobilisasi
massa diderah pemilihanku, dan tentunya juga aku bersama ayahku berada didalam
truk yang terbuka,....Allahu Akbar walillahilhamd, ketulusan dan keikhlasannya
mendukung dakwah ini begitu kental terasa.
Dengan izin Allah aku menjadi anggota DPRD pada tahun 2004.
Amanah yang kuperoleh ini tentu tidak ringan karena ancaman-ancaman dari tempat
aku tinggal, sungguh kurasakan selalu ada pertolongan Allah untuk dakwah ini
dan untuk orang-orang yang menolongnya. Selama aku mengemban amanah di DPRD pun
dukungannya yang luar biasa selalu dilakukan termasuk bimbingan-bimbingannya
agar jangan pernah surut untuk membela kebenaran dan keadilan, jangan pernah
takut dengan berbagai ancaman karena menurut beliau ajal setiap orang sudah
tertulis semuanya. Aku merasakan ayahku telah membela dakwah ini dengan segenap
jiwa raganya, suatu hari beliau mengatakan kepadaku, “ tentang kekhwatirannya
terhadap siapa yang akan membela dakwah ini dan kalian aman dari ancaman
orang-orang kalau nanti ayah sudah tidak ada lagi, beliau berdoa semoga Allah
memberi pertolongannya kepada kami anak-anaknya yang akan menjadi pelopor
dakwah dikampung kami”. Subhanallah .
Dakwah ini milik Allah dan Allah yang menjaganya. Hal ini
terbukti ketika adikku menjadi caleg di tahun 2009 dan 2014 sekarang, bahwa
Allahlah yang membela kami melalui orang-orang miskin dan anak-anak yatim yang
kami santuni dan bantu selama sudah lebih kurang 7 tahun.
Apapun yang terjadi
kami tetap melayani, itulah semboyan yang kami buktikan pada orang-orang
disekitar kami, adikku melakukan ini semua dengan penuh dedikasi, yang kami
lakukan pertama adalah berbuat baik kepada tetangga dengan kebaikan-kebaikan
sekecil apapun, mengajarkan mereka dan
anak-anak mereka alquran dan ilmu-ilmu bermanfaat lainnya sebisa kami, kita
hanya menyalurkan bantuan-bantuan kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin,
kemudian masyarakat merasa bahwa mereka mendapatkan bantuan nyata dan bukan
hanya omong kosong, akhirnya diam-diam mereka bersimpati kepada kita.
Menurut cerita adik, lagi-lagi cerita pemilu, beberapa pekan
lalu ada sebuah partai politik mengajak masyarakat untuk memilih mereka dari
rumah kerumah, tiba sebuah rumah, ibu... partai kita yang ini ya, demikian kata
salah seorang dari mereka, ibu tersebut
menjawab”pilihan kami adalah PKS”, jangan suruh pilih partai lain, karena
partai inilah yang selama ini membantu dan melayani keluarga saya.
Sehingga timbullah keributan kecil karena ada paksaan agar
tidak memilih PKS, namun ibu tersebut tetap tegas mengatakan aku adalah pemilih
PKS dan jangan coba-coba merobek stiker yang ada didepan rumahku, subhanallah
rakyat membela...Allahu Akbar.
Inilah yang dikhwatirkan oleh ayahku dulu namun dakwah ini milik
Allah dan Allahlah yang menjaganya. Alhamdulillah adikku mudah-mudahan aman dan
selamat, padahal suhu politik didaerahku boleh dikatakan memanas akhir-akhir
ini karena persetruan diantara sesama partai politik. Sekarang ayahku sudah meninggalkan kami sejak 2 tahun yang
lalu, Allahu yarham, semoga dukungannya yang luar biasa untuk dakwah ini
menjadi amal shalih di alam barzah sana yang akan mengalirkan pahala utuknya
selamanya, semoga Allah meridhainya. Aamin.
Berpulangnya kerahmatullah ayahku tepat malam jum’at dalam
keadaan tenang insya Allah. Semoga ayahku Husnul Khatimah...semoga Allah ampuni segala dosanya dan dimasukkannya
kedalam syurganya...Ya Allah rabbul Izzati terimalah seluruh kebaikan ayahku
kepada kedua anak perempuannya ini dan
kepada dakwah ini tentunya,....ya Allah kumpulkan kami di SyurgaMu kelak, aamin.
Pentingnya keluarga mendukung dakwah kita, terutama
orang-orang yang terdekat dari kita, bukankah di awal dakwah Islam yang
dicontohkan oleh Rasulullah bahwa paman
Rasulullah sendiri yang membela ketika kafir Quraish berusaha menghalangi
dakwah Islam.cerita singkat ini adalah sebagai bukti keyakinan bahwa dakwah ini
adalah milik Allah dan Allah menjagaNya melalui siapapun, akankan kita
meninggalkan dakwah ini...tentu jawabnya tidak, karena kalau kita tidak
mengambil kesempatan ini maka Allah akan
gantikan dengan hamba-hamba pilihaNya yang lain, semoga Allah jadikan kita
istiqamah sehingga terus dapat mensyiarkan agama ini hingga akhir hayat kita.
Aamin
By Ummu Barran